Selasa, 12 Juni 2012

FF “PENGALAMAN PENULIS SAAT MENULIS”


Aji Tofa

SMS Pengganggu

Jari-jemari tanganku terus menulis naskah yang aku kirim besok dan mengetik balasan SMS dari temanku. Tak kalah, otakku berpikir dan berkonsentrasi menghadapi semua ini. Tak jarang kata yang seharusnya kutuliskan di komputerku, malah tertulis di HP-ku.

Saat itu semuanya terasa sangat penting bagiku. Besok adalah date line untuk karyaku ini. Tapi, besok juga ada sebuah tugas yang aku lupa. Secara, aku harus bertanya pada temanku lewat SMS.

Huh, sulit sekali. Membuat naskah yang dikejar date line, membuatku semakin pusing. Cobaanku tidak hanya itu, aku harus menghitung secara manual kata demi kata yang aku tuliskan. Karena Microsoft Word di komputerku tidak bisa dibuka.

Karena aku juga hanya manusia biasa yang hanya memiliki 2 tangan dan 2 mata yang tidak bisa aku pisah. Aku harus bergantian menulis teks cerita dan teks SMS yang ada dalam otakku. Kalau bisa, akan kucopot satu bola mataku dan meletakannya di depan HP untuk mempermudah membaca dan membalas SMS dari temanku itu.

Tak jarang, aku terus terfokus pada teks ceritaku dan tak mempedulikan SMS dari teman-temanku lagi. Setelah kubuka, puluhan SMS sudah memenuhi kotak masukku. Dari yang serius, humor, penting, curhat, dan jelek-jelekan ada di situ.

Giliran aku membalas semua SMS dari teman-temanku. Aku pun lupa akan teks cerita yang harus aku buat di komputer.

Setelah mau melanjutkan menulis cerita lagi, dokumen ceritaku tidak bisa kubuka, komputer pun mendadak error. Itulah tanda bahwa aku telah memakai komputer ini lebih dari 3 jam. Karena terlalu marah, aku pun langsung mencabut flassdisk-ku dan langsung memencet saklar komputer.
Beberapa detik kemudia aku sadar. Dokumen tadi belum aku simpan.

Karena itu semua, sekarang aku hanya SMS-an dengan temanku kalau penting. Selain itu, aku tidak akan membalasnya.

Terhanyut Dalam Goresan.

"Apa yah??" Gumamku sambil menggigit pena berwarna biru, favoritku. Sudah setengah halaman ku goreskan ide dalam secarik kertas buram. Selama ada ide melayang-layang diatas kepala, aku tidak bisa menahannya. Kertas apapun yang ada, pasti kutorehkan segala macam ideku.

Jemari tanganku menari-nari. Mencoba merangkai kata, memadukannya dengan gaya remaja. Bagiku, menulis itu tidak perlu mencari waktu. Dimana ada suatu panggilan pikiran alias ide, segeralah menyajikannya dalam goresan.

Malam semakin mencekam. Seluruh penghuni rumahku sudah terlelap dalam tidur. Hanya aku yang belum menyusul. Ya! Hanya aku.

"Aha!!" Ujarku ketika rentetan ide muncul berbondong-bondong seakan ingin berburu dalam ceritaku. Sesegera mungkin buah pikiran itu mendarat diatas kertas. Pena biruku berlarian kesana-kemari dibuatnya. Yah, begitu jadinya. Kalau ide datang, penaku yang kelelahan lari kesana-kemari menggores tinta hitam. Tapi, jika ide itu hanyut entah kemana, aku deh yang jado kebingungan.

Kutipan cerita yang kutulis:
Arrrrggghh... Arghhhhh...
Tiba-Tiba muncul sejuntai rambut yang tergerai ke depan. Pelan-pelan ia mengangkat mukanya. Matanya yang hitam kelam begitu menampakkan kebengisannya.

Bulu kuduku seketika merinding. Apalagi tetangga sebelah baru saja meninggal. Oh Tuhan! Tak gentar niatku untuk terus melanjutkan cerita yang tinggal beberapa langkah lagi. Kulihat jam menunjukkan pukul 23.30. Memang sih aku lebih suka menulis pada malam hari.

"Ah.. Kurang serem. Lebih serem lagi aja deh" Aku bergeming sambil menggertakkan gigi rapat-rapat. Kembali kutuangkan kata-kata dalam cerita. Kini lebih menegangkan. Semakin tegang, semakin merinding bulu kuduku.

Drrrrttt..drtttttt... Suara lampu neon seakan-akan menandakan bahwa lampu secepat mungkin akan mati. Dan benar saja.
"Astagfirullah!!" Aku terkejut. Ya! Aku adalah gadis yang takut kegelapan. Tapi, mau bagaimana lagi???? Semua orang sudah terlelap. Tak ada cara lain, aku harus tidur pula.

Kubalut tubuhku dengan selimut, mencoba bersembunyi dari kegelapan. Kurasa, gelap dalam selimut akan lebih nyaman. Hemmm... Aku takut. Mungkin, aku tak akan membuat cerita horor lagi.

By: Novelia Indri Susanti_Malaikat Kecil.
22 Mei 2012
Pukul 00.10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar