Aji Tofa
SMS Pengganggu
Jari-jemari tanganku terus menulis naskah yang aku kirim besok dan mengetik balasan SMS dari temanku. Tak kalah, otakku berpikir dan berkonsentrasi menghadapi semua ini. Tak jarang kata yang seharusnya kutuliskan di komputerku, malah tertulis di HP-ku.
SMS Pengganggu
Jari-jemari tanganku terus menulis naskah yang aku kirim besok dan mengetik balasan SMS dari temanku. Tak kalah, otakku berpikir dan berkonsentrasi menghadapi semua ini. Tak jarang kata yang seharusnya kutuliskan di komputerku, malah tertulis di HP-ku.
Saat itu semuanya terasa sangat penting bagiku. Besok adalah date line untuk karyaku ini. Tapi, besok juga ada sebuah tugas yang aku lupa. Secara, aku harus bertanya pada temanku lewat SMS.
Huh, sulit sekali. Membuat naskah yang dikejar date line, membuatku semakin pusing. Cobaanku tidak hanya itu, aku harus menghitung secara manual kata demi kata yang aku tuliskan. Karena Microsoft Word di komputerku tidak bisa dibuka.
Karena aku juga hanya manusia biasa yang hanya memiliki 2 tangan dan 2 mata yang tidak bisa aku pisah. Aku harus bergantian menulis teks cerita dan teks SMS yang ada dalam otakku. Kalau bisa, akan kucopot satu bola mataku dan meletakannya di depan HP untuk mempermudah membaca dan membalas SMS dari temanku itu.
Tak jarang, aku terus terfokus pada teks ceritaku dan tak mempedulikan SMS dari teman-temanku lagi. Setelah kubuka, puluhan SMS sudah memenuhi kotak masukku. Dari yang serius, humor, penting, curhat, dan jelek-jelekan ada di situ.
Giliran aku membalas semua SMS dari teman-temanku. Aku pun lupa akan teks cerita yang harus aku buat di komputer.
Setelah mau melanjutkan menulis cerita lagi, dokumen ceritaku tidak bisa kubuka, komputer pun mendadak error. Itulah tanda bahwa aku telah memakai komputer ini lebih dari 3 jam. Karena terlalu marah, aku pun langsung mencabut flassdisk-ku dan langsung memencet saklar komputer.
Beberapa detik kemudia aku sadar. Dokumen tadi belum aku simpan.
Karena itu semua, sekarang aku hanya SMS-an dengan temanku kalau penting. Selain itu, aku tidak akan membalasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar